Kali ini saya akan sedikit bercerita tentang
kesenian daerah saya yaitu tentang
cerita reog ponorogo. Sampai saat ini
kesenian reog masih bisa dinikmati dan mudah-mudahan tidak akan luntur oleh modernisasi...heheheee,,
Langsung saja awal kisah kita mulai dari TKP.. :-D
Dahulu kala ada seorang putri bernama
Putri Songgolagit dari kerajaan kediri.
Putri Songgolangit adalah putri yang cantik dan bahkan sudah banyak para putra raja yang ingin memperistrinya. Namun
Putri Songgolangit masih belum mau mencari suami walaupun kedua orang tuanya sudah pingin mempunyai seorang cucu. Hingga membuat orang tuanya heran dan kemudian menanyakan apa sebenarnya keinginan dari putrinya tersebut. Putri Songgolangitpun juga tidak mengerti hingga akhirnya dia melakukan semedi untuk mencari petunjuk.
Setelah bersemedi akhirnya putri
Songgolangit mendapatkan sebuah petunjuk untuk masalahnya ini. Dia mau bersuami asalkan calon suaminya tersebut mampu memenuhi syarat-syarat yang dia ajukan. Syarat yang diajukan oleh putri Songgolangit adalah
"
calon suaminya harus mampu menghadirkan sebuah pertunjukan yang belum pernah ada sebelumnya. Sebuah tarian yang diiringi musik gamelan. Dilengkapi dengan barisan kuda kembar sebanyak 140 ekor sebagai pengiring pengantin, dan yang terakhir dapat menghadirkan binatang berkepala dua."
Mendengar syarat yang diajukan kedua orang tuanya merasa kaget karena persyaratan itu sangat berat. Tapi itu kehendak putrinya dan akhirnya pengumanpun disebar. Melihat persyaratan yang cukup sulit para raja-raja yang tadinya banyak sekali yang berminat menjadi suami putri
Songgolangit banyak yang mundur. Akhirnya tersisa dua orang raja yaitu
Raja Singobarong dari kerajaan lodaya dan
Raja Klonosewandono dari kerajaan
Bantarangin.
Raja
Singobarong adalah seorang raja berkepala harimau, buas dan kejam. Para rakyatnya yang menentang akan langsung dibunuh. Dia juga memiliki banyak sekali kutu di kepalanya sampai-sampai dia memelihara seekor burung merak untuk mematok/memakan kutunya setiap hari.
Raja
Klonosewandono adalah seorang raja yang tampan dan bijaksana. Namun dia memiliki kebiasaan yang aneh yaitu dia suka dengan laki-laki. Namun dia berjanji pada seluruh rakyatnya jika dia berhassil memperistri dewo Songgolangit maka dia akan merubah kebiasanya itu.
Singkat cerita Raja
Singobarong telah berhasil mengumpulkan 140 kuda kembar namun tarian yang unik dan baru serta
hewan berkepala dua masih belum bisa dia dapatkan. Akhirnya dia memerintahkan patihnya Iderkala untuk menyelidiki persiapan dari
Klanasewandono. Akhirnya dia mendapatkan informasi dari patihnya tersebut bahwa Raja
Klonosewandono telah berhasil mengumpulkan 140 kuda kembar serta tarian unik yang di iringi musik gamelan juga sudah berhasil dia ciptakan, namun untuk hewan berkepala dua masih belum bisa dia dapatkan. Mendengar berita itu
Singobarong menjadi gelisah akhirnya dia berniat untuk menyerang kerajaan bantarangin. Maka terjadilah pertempuran yang akhirnya dimenangkan oleh Raja
Klonosewandono. Dia berhasil memenggal kepala
Singobarong. Saat itu juga datanglah burung merak yang setiap hari memakan kutu di kepala
Singgobarong. Akhirnya kepala singobarong yang berwujud harimau tersebut dibawa ke
kerajaan Kediri sambil di atasnya bertengger seekor burung merak. Maka jadilah hewan berkepala dua sebagai pelengkap syarat yang diajukan dewi Songgolangit. Akhirnya
Dewi Songgolangit dan
Raja Singobarong menikah dan lahirkan
kesenian Reog.
Saat ini
kesenian reog juga terdiri dari seekor kepala harimau dan bulu burung merak(dadak reog) diatasnya. Namun kepala harimau yang digunakan bukan kepala harimau asli meskipun ada yang bilang kulit yang digunakan untuk kepala harimau ada sebagian yang kulit harimau asli. Di
Ponorogo sekarang
tarian reog terdiri dari
Reog,
Warok,
Jathil, dan
pujangganong. Untuk lebih jelasnya tentang
tarian reog ini silahkan berkunjung ke
Ponorogo.
Tarian reog digelar rutin setiap malam bulan purnama di
alun-alun kota Ponorogo, juga pada saat hari-hari istimewa seperti
malam 1 suro (1 Muharam).
Demikian sedikit
cerita reog ponorogo, mudah-mudahan berguna bagi yang membutuhkan,,, d(-,-)b